This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 13 Desember 2011

Melanie Georgiades Muallaf


"Saya belum menemukan solusi untuk penyelesaian masalah yang selama ini dihadapi, baik dari psikiater maupun dokter jiwa. Namun, hanya saya dapatkan di agama Islam.''
Majalah Paris Match edisi 8 Oktober 2009 lalu, dalam salah satu artikelnya menurunkan tulisan mengenai keputusan penyanyi Rap asal Prancis, Diam's alias Melanie Georgiades untuk mengenakan jilbab. Semenjak mengenakan jilbab, Diam's tidak pernah meninggalkan rumah tanpa menutupi rambutnya.
Tak hanya itu, rapper Prancis ini juga menolak bersalaman dan berciuman dengan selain muhrimnya. Paris Match juga melaporkan perihal aktivitas Diam's yang tengah mengikuti shalat Jumat di Masjid Gennevilliers yang selama ini terkenal menyebarkan Islam secara toleran, sehingga dapat diterima oleh masyarakat setempat.
Sebelumnya majalah berita mingguan di Prancis ini pernah memuat foto Diam's yang mengenakan jilbab dan keluar dari sebuah masjid di wilayah ibu kota Paris. Foto tersebut diambil secara sembunyi-sembunyi oleh fotografer majalah tersebut pada 8 September 2009 lalu, ketika Diam's baru keluar dari Masjid Gunfille di bilangan Timur Laut Paris, dengan ditemani suaminya. Dalam foto itu, Diam's berpenampilan sangat kontras dari penampilan-penampilannya di layar televisi sebagai penyanyi rap. Kali ini, Diam's sungguh terlihat sebagai seorang Muslimah tulen dengan mengenakan baju kurung (abaya) dan jilbab panjang berwarna hitam.
Majalah dengan tiras yang sangat luas di Prancis ini pernah meminta konfirmasi sekitar alasan Diam's memeluk Islam, namun dia menolak untuk memberikan komentar sekitar kepindahan agamanya itu. Majalah itu mengatakan bahwa perubahan secara drastis dalam hidup Diam's terjadi setelah dua bulan pesohor Prancis itu menikah dengan pemuda Muslim bernama Aziz. Ditambahkan, kepindahan agama Diam's karena yang bersangkutan akhir-akhir ini tengah mengalami depresi besar seiring dengan ketenaran dan kesuksesan yang diraihnya.
Kondisi tersebut, sebagaimana dikutip dari Paris Match, membuat Diam's mengisolasi diri dan melakukan pencarian alternatif yang tepat untuk hidupnya.
''Saya belum menemukan solusi untuk penyelesaian masalah yang selama ini dihadapi, baik dari psikiater maupun dokter jiwa. Namun, hanya saya dapatkan di agama Islam.''
Menurut kesaksian sebagian temannya, masuk Islamnya Diam's karena dia banyak berteman dengan para artis keturunan imigran. Terutama teman dekat perempuannya, artis Prancis berdarah Maroko, Amel Bent, dan artis gaek, Jamal Dabouz, yang banyak mendukung karier keartisannya selama ini.
Paris Match juga menceritakan kondisi Diam's saat masih kecil, khususnya setelah kedua orang tuanya yang beragama Katolik bercerai, dan setelah upaya bunuh diri Diam's pada usia 15 tahun. Sebagaimana pengakuan Diam's, ''Kemasyhuran dan kekayaan tidak membuat saya tenteram sesuai yang diinginkan, dan saya hanya mendapatkan solusinya dari Allah SWT.''
Karier musiknya
Dilahirkan di Siprus, Yunani, pada 25 Juli 1980, dari bapak dan ibu berkebangsaan Prancis. Setelah orang tuanya bercerai, Diam's yang masih balita diasuh dan tinggal bersama ibunya di salah satu distrik di Paris, yakni Essonne. Karier Diam's di dunia musik, khususnya jenis musik rap dan hip hop, dimulai bersama grup musik amatiran di sebuah distrik di Paris sejak 1994. Dan, dalam beberapa tahun berkat suaranya yang khas dan memiliki kekuatan karakter, lagu rap Diam's banyak diminati para penikmat musik rap di dalam dan luar Prancis.
Pada 2005, Diam's memulai debutnya sebagai penulis lagu dengan karyanya yang berjudul ''Ma Philosophie''. Lagu ''Ma Philosophie'' ini dipopulerkan oleh bintang pop idola Prancis, Amel Bent. Pada tahun yang sama, ia juga diketahui pernah berkolaborasi dengan penyanyi berdarah Indonesia, Anggun C Sasmi, untuk lagunya ''Juste etre Une Femme (Just to be a Woman)'', yang sering dimunculkan dalam versi Prancis.
Berbagai macam penghargaan pernah diraih Diam's, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Album Brut de Femme yang dirilis pada 2003 merupakan salah satu debutnya di indusrtri musik Prancis yang berhasil mendapatkan penghargaan emas atas prestasi penjualan album. Pada 2006, ia memenangkan penghargaan untuk Best French Act dalam ajang MTV Europe Music Awards.
Album Dans Ma Bulle (Inside my Bubble) yang dirilis pada Februari 2006 mendapat penghargaan sebagai album terbaik dalam NRJ Music Awards 2006, yakni sebuah ajang penghargaan tertinggi bagi para insan musik Prancis. Dalam ajang yang sama, Diam's juga dinobatkan sebagai penyanyi terbaik, sementara lagu ''La Boulette (The Moron)'' yang merupakan single pertama dari album Dans Ma Bulle ditetapkan sebagai lagu terbaik.
Di Prancis, Diam's juga terkenal karena aktivitas politiknya. Lirik-lirik lagu yang dibawakan Diam's kerap menyinggung mengenai isu-isu politik yang tengah hangat di negara mode tersebut. Isi bait lagunya, antara lain, berupa dukungan terhadap para warga imigran, dan perlawanan terhadap perlakuan diskriminasi dari kelompok garis kanan Prancis di bawah pimpinan Jean-Marie Le Pen. Bahkan, putri Le Pen, Marine, pernah mengajak berdialog langsung artis rap ini sekitar permasalahan imigran. Tetapi Diam's tidak mengindahkan ajakan tersebut.
Tidak hanya Le Pen, Presiden Prancis saat ini, Nicolas Sarkozy, diketahui juga menjadi salah satu petinggi di negara tersebut yang mendapat kritikan dalam bait-bait lagu yang dinyanyikan Diam's. Lagu-lagu Diam's ini memang kerap diputar dalam propaganda amnesti internasional.
Tetap bermusik
Sekalipun telah menjadi Muslimah dan mengenakan jilbab dalam arti yang sebenarnya, bukan berarti karier musik Diam's akan surut dan tenggelam. Diam's dikabarkan akan tetap bermusik, namun dia akan membawakan genre musik yang berbeda, tentunya. Sekarang pun, Diam's tengah menyiapkan album barunya yang bertema Anak-Anak Sahara, yang mengisahkan bencana kelaparan dan penderitaan yang dialami oleh anak-anak di alam Sahara, Benua Afrika.
Dalam sebuah klip terbarunya, Diam's tetap membawakan lagu-lagu rap, namun dengan gaya dandanan yang tampak berbeda dari sebelumnya. Dalam setiap penampilan barunya kini ia selalu mengenakan tutup kepala, berbusana menutupi seluruh bagian auratnya, serta memakai syal (serban) khas Palestina yang sudah dimodis.
Keislaman artis Diam terjadi setelah beberapa tahun ini media massa dan du nia politik terutama di Barat banyak menyoroti tentang Islam, terutama pascaperistiwa 11 September 2001 silam. Sorotan yang sama oleh media massa Prancis menimpa pe main sepak bola Franck Ribery yang memilih Islam sebagai aga ma barunya, dan menikah de ngan perempuan keturunan Maroko.
Data statistik Prancis menyatakan, rata-rata orang yang memeluk Islam di Prancis per tahunnya berkisar 3.500 orang. Adapun jumlah keseluruhan yang masuk Islam di Prancis berdasarkan statistik resmi dan tepercaya berkisar 50 ribu orang. Namun, Ormas Islam di Prancis menyatakan bahwa jumlah muallaf berlipat ganda dari data statistik resmi yang diterbitkan oleh pemerintah. dia/berbagai sumber
Biodata :
Nama : Melanie Georgiades
Nama Pop : Diam's
Lahir : Paris
Tanggal : 25 Juli 1980
Pekerjaan : Penyanyi Rap
Masuk Islam : 2009
Penghargaan :
- Best French Act dalam ajang MTV Europe Music Awards (2006);
- Album Terbaik untuk Inside My Bubble dalam ajang NRJ Music Award (2006);
- Penyanyi Terbaik NRJ Music Award;
- Lagu Terbaik (The Moron).

Senin, 21 November 2011

BAB 4. STATUS TERUMBU KARANG DI ASIA TENGGARA

Merupakan sebuah ironi bahwa terumbu karang di Asia
Tenggara yang sangat beragam dan bernilai, mengalami
ancaman yang sangat besar. Ketergantungan yang tinggi terhadap
sumberdaya laut telah menyebabkan eksploitasi besar-besaran dan
kerusakan terumbu karang, terutama yang berdekatan dengan
pusat pemukiman penduduk.Analisis TKTAT menelaah
lima kategori utama yang mengancam terumbu karang serta
menggabungkannya ke dalam indeks TKT, berdasarkan
nilai ancaman tertinggi pada kategori manapun dengan
memperhatikan kumulatif dari ancaman. Contohnya, apabila
suatu terumbu karang dinilai mengalami ancaman tinggi dari
tiga jenis sumber ancaman, maka dapat dikategorikan sedang
mengalami ancaman yang sangat tinggi. Beberapa ancaman
terhadaap keberadaan terumbu karang di Asia Tenggara meluas
dengan cepat: Pembangunan di wilayah pesisir, penangkapan
ikan secara berlebihan, dan sedimentasi, yang kesemuanya
merusak karang yang ada di dekat pesisir. Pada saat yang
bersamaan terumbu karang yang jauh dari pesisir dan terpencil,
dihantam oleh kegiatan penangkapan ikan dengan metode yang
merusak dan penangkapan berlebih untuk tujuan komersil.

Penangkapan ikan secara berlebihan adalah ancaman terbesar
terhadap kesehatan terumbu karang, dan telah menyebabkan
64% terumbu karang dalam kondisi terancam. Meskipun
beberapa terumbu karang yang letaknya terpencil tetap memiliki
kondisi yang alami, namun saat ini telah terancam oleh praktek
penangkapan yang merusak. Penangkapan ikan dengan racun
dan bom untuk perdagangan ikan karang hidup membahayakan
sekitar 56% dari wilayah terumbu karang. Pembangunan wilayah
pesisir dan perubahan tata guna lahan juga memberikan
tekanan yang cukup berarti terhadap kesehatan terumbu
karang. Pembangunan wilayah pesisir mempengaruhi terumbu
karang sebesar 25%, sedangkan perubahan tata guna lahan
21%. Kombinasi antara sedimentasi dan pencemaran dari aktivitas pembangunan wilayah pesisir dan perubahan tata guna
lahan, telah membahayakan sekitar 37% dari wilayah terumbu
karang. Dibandingkan dengan ancaman lainnya, pencemaran
dari laut hanya mempengaruhi sekitar 7% dari wilayah terumbu
karang. Ketika semua ancaman digabungkan, sebagian besar
ancaman bagi terumbu karang berasal dari aktivitas manusia,
yaitu sekitar 88%. Hampir 50% dari terumbu karang yang
terancam itu masuk kategori terancam tinggi atau terancam
sangat tinggi.

Terumbu karang di Filipina, Vietnam, Singapura,
Kamboja, Taiwan, dan Cina tergolong terumbu karang yang
paling terancam di kawasan Asia Tenggara. Terumbu karang di
luar Nusa Tenggara, Indonesia; Okinawa, Jepang; dan Sabah,
Malaysia bagian timur; juga sangat terancam (Lihat Tabel 3 dan
Peta 8). Sekitar 85% atau lebih terumbu karang di Malaysia
dan Indonesia terancam. Oleh karena Indonesia dan Filipina
memiliki terumbu karang yang luas dan sebagian besar terancam,
maka terumbu karang di kedua negara itu telah mewakili
keterancaman terumbu karang di kawasan Asia Tenggara.
Sekitar 51% terumbu karang di kawasan Asia Tenggara berada
di Indonesia, dan sekitar 50% terumbu karang yang terancam
juga berada di Indonesia. Sebanyak 26% dari luas terumbu
karang dan 29% terumbu karang yang terancam di Asia
Tenggara, berada di Filipina.

Sebagian kecil dari pulau-pulau, menghadapi ancaman
tingkat rendah. Terumbu karang dengan tekanan yang rendah
adalah yang terletak di perairan Selat Makasar, Laut Flores, dan
Laut Banda. Daerah terisolasi di luar Pulau Andaman, Papua
Barat, Myanmar, dan Thailand juga mendapat tekanan yang
rendah (Lihat Peta 8). Meskipun menghadapi ancaman yang
rendah dari aktivitas pembangunan dan penangkapan ikan
secara berlebihan, bukan berarti terumbu karang tersebut dalam
kondisi aman. Jika teknik penangkapan ikan yang merusak
dipraktekkan di daerah ini, tingkat ancaman akan cepat
berubah dari rendah ke tinggi.

Di dalam bab ini terdapat diskusi tentang status terumbu
karang di negara-negara tertentu di kawasan Asia Tenggara.
Termasuk di dalamnya data-data terbatas yang didapat dari
kegiatan monitoring kondisi terumbu karang saat ini, serta
analisis model TKTAT yang berkaitan dengan tekanan dari
manusia. Analisis ini bertujuan untuk memberi gambaran yang
lengkap tentang status, ancaman, dan kondisi masa depan
terumbu karang di Asia Tenggara. Rangkuman untuk Indonesia
dan Malaysia juga dapat ditemui di dalamnya.

INDONESIA

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. 11 Terumbu karang yang luas melindungi kepulauan Indonesia. TKTAT mengestimasi luas terumbu karang Indonesia sekitar 51.000 km2. Angka ini belum mencakup terumbu karang di wilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam. Jika estimasi ini aku rat, maka 51% terumbu karang di Asia Tenggara, dan 18% terumbu karang di dunia, berada di perairan Indonesia. 12 Sebagian besar dari terumbu karang ini bertipe terumbu karang tepi (fringing reefs), berdekatan dengan garis pantai dan mudah diakses oleh komunitas setempat. Industri di pesisir dan laut, seperti pabrik minyak dan gas, transportasi, perikanan, dan pariwisata, mewakili 25% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara dan 15% dari lapangan pekerjaan di Indonesia. 13 Meskipun sejak dahulu komunitas setempat telah memanfaatkan sumberdaya laut secara lestari, pertumbuhan penduduk telah menambah tekanan pada terumbu karang Indonesia.
Dari segi hayati, terumbu karang di Indonesia tergolong yang terkaya di dunia dengan kandungan keanekaragaman tumbuhan dan hewan laut yang luar biasa. Saat ini, lebih dari 480 jenis karang batu telah didata di wilayah timur Indonesia, dan merupakan 60% jenis karang batu di dunia yang telah berhasil dideskripsikan. 14 Keanekaragaman tertinggi ikan karang di dunia ditemukan di Indonesia, dengan lebih dari 1.650 jenis hanya untuk wilayah Indonesia bagian timur. Bahkan, terumbu karang Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar perikanan laut di dunia, menyediakan 3,6 juta ton dari produksi perikanan laut secara keseluruhan pada tahun 1997. Oleh karena banyak terumbu karang di Indonesia bagian timur belum disurvei, maka potensi biologi sesungguhnya dari terumbu karang Indonesia belum diketahui secara keseluruhan.
Namun, persediaan karang dan ikan karang Indonesia yang berlimpah tersebut terancam oleh praktek penangkapan ikan yang merusak. Penangkapan ikan menggunakan racun sianida dan bahan peledak telah meluas banyak pulau di Indonesia,
bahkan di daerah yang dilindungi. Sekitar 65% dari hasil survei
di wilayah Maluku menunjukkan kerusakan akibat bahan
peledak. Di luar keuntungan jangka pendek, hasil penelitian
menunjukkan bahwa penangkapan ikan dengan racun dan bom
telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang luar biasa.
TKTAT mengestimasi kerugian di Indonesia akibat penangkapan
ikan menggunakan bahan peledak, selama 20 tahun ke depan,
ialah sebesar 570 juta dolar AS. Sedangkan estimasi kerugian
dari penangkapan ikan dengan racun sianida secara berkala
sebesar 46 juta dolar AS.
Terumbu karang Indonesia juga mendapat tekanan yang
beragam dari aktivitas di daratan. Laju rata-rata penebangan
hutan tahunan antara tahun 1985 dan 1997 sebesar 1,7 juta
hektar.Penebangan hutan dan perubahan tata guna lahan,
telah meningkatkan pelepasan sedimen ke terumbu karang. Hal
itu ditambah lagi dengan pencemaran dari industri, buangan
limbah, serta zat-zat penyubur yang kesemuanya menyebabkan
masalah. Terumbu karang yang terkena pencemaran dari darat,
menunjukkan penurunan keanekaragaman hayati sebesar 30-
50% pada kedalaman 3 m dan 40-60% pada kedalaman 10 m,
jika dibandingkan dengan terumbu karang yang masih alami.
Tahun 1997-1998, peristiwa El Nino telah menimbulkan
pemutihan karang secara luas di Indonesia, terutama di wilayah
barat Indonesia. Pemutihan karang terjadi di bagian timur
Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok. Di Kepulauan Seribu
(perairan bagian utara Jakarta), sekitar 90-95% terumbu karang
hingga kedalaman 25 m mengalami kematian. Dua tahun
kemudian, tahun 2000, terumbu karang di Kepulauan Seribu
mengalami pemulihan yang berarti, dengan 20-30% tutupan
karang hidup.
Secara kumulatif, tekanan-tekanan yang terjadi telah sangat
merusak terumbu karang Indonesia. Di sisi lain, kegiatan
monitoring yang dilakukan sangat terbatas. Hanya beberapa
area terumbu karang yang dikaji secara rutin, sehingga data
kondisi dan perubahan untuk keseluruhan sangat sulit diperoleh.
Sebagian besar data hasil monitoring menunjukkan secara jelas
penurunan kondisi terumbu karang Indonesia. Selama 50
tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang
Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%.
Antara
tahun 1989-2000, terumbu karang dengan tutupan karang
hidup sebesar 50% telah menurun dari 36% menjadi 29%.
Terumbu karang di bagian barat Indonesia menghadapi
ancaman terbesar. Hal tersebut berhubungan dengan tingkat
pembangunan yang tinggi dan populasi penduduk yang padat di
daerah tersebut. Survei antara tahun 1990-1998, menunjukkan
bahwa kondisi terumbu karang semakin membaik dari bagian
barat menuju bagian timur Indonesia. Terumbu karang di
bagian barat Indonesia dengan kondisi yang baik atau sangat
baik (tutupan karang hidup lebih dari 50%), hanya sekitar
23%, sedangkan di bagian timur Indonesia sekitar 45%.
Model TKTAT menyatakan bahwa aktivitas manusia
mengancam lebih dari 85% terumbu karang Indonesia, dengan
sekitar setengah diantaranya dalam kondisi sangat terancam.
Ancaman utama bagi terumbu karang di Indonesia adalah
penangkapan ikan secara berlebihan dan penangkapan ikan
yang merusak. Persentase ancaman akibat penangkapan ikan
secara berlebihan dapat mencapai 64% dari luas keseluruhan,
dan mencapai 53% akibat penangkapan ikan dengan metode
yang merusak. Namun demikian, karena informasi yang
terbatas, wilayah-wilayah yang beresiko terkena pengaruh
penangkapan ikan yang merusak, kemungkinan lebih sedikit
dari yang sebenarnya. Pembangunan pesisir dan sedimentasi
dari daratan mengancam seperlima dari terumbu karang yang
ada di Indonesia.
Keberadaan pengelolaan khusus yang melindungi terumbu karang Indonesia sangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi pemerintah yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumberdaya pesisir. Pemerintah Indonesia tidak dapat memenuhi target pengelolaan yang direncanakan pada tahun 1984, karena tidak adanya koordinasi serta kondisi politik yang bergejolak. Rencana sesungguhnya, Indonesia akan menetapkan 85 Kawasan Konservasi Laut (KKL) yang meliputi 10 juta ha pada tahun 1990, dan 50 juta ha pada tahun 2000. Kenyataannya, pada tahun 2000, Indonesia hanya memiliki 51 KKL, termasuk di dalamnya terumbu karang, yang hanya meliputi 6,2 juta ha.
Pada tahun 1999, tanggung jawab dan wewenang pemerintah Indonesia terhadap masalah sumber daya pesisir dilimpahkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Pemerintah Indonesia juga telah mensponsori terbentuknya COREMAP (Coral Reef Rehabilitation and Management Program), suatu program selama 15 tahun yang bertujuan untuk memperkuat pengelolaan sumberdaya laut, yang juga mempertimbangkan kebutuhan masyarakat setempat. Namun, sejauh ini sukses yang dicapai COREMAP masih terbatas. Dalam skala lokal, banyak LSM yang telah membangun kerjasama dan membuat kerangka kerja pengelolaan berbasis masyarakat dengan sukses. Pendekatan dari bawah ini menjadi sangat penting sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk menjalankan desentralisasi.

MALAYSIA
Malaysia terdiri atas 11 negara bagian dan dua wilayah federal di Semenanjung Malaysia, dan dua negara bagian di Pulau Kalimantan, 600 km ke arah timur. Wilayah geografis yang luas dari Malaysia menyebabkan dapat ditemuinya beragam tipe dan kondisi terumbu karang. Sepanjang pantai barat Semenajung Malaysia terdapat sedikit perkembangan terumbu karang, namun di sepanjang pantai timurnya dapat ditemui beberapa terumbu karang tepi, kemudian di pulau-pulau kecil di lepas pantainya, ditemui banyak terumbu karang. Malaysia bagian timur yang terdiri dari Sarawak dan Sabah, memiliki sepertiga bagian dari Pulau Kalimantan, yang terkonsentrasi pada bagian utara. Perkembangan terumbu karang di sekitar Sarawak terbatas karena pengaruh tingginya sedimentasi. Namun 75% dari terumbu karang Malaysia dimiliki oleh Sabah, dengan tingkat keanekaragaman hayati karang yang tinggi. Secara keseluruhan, lebih dari 350 jenis karang di dunia dapat ditemukan di Malaysia.
Ancaman yang dihadapi terumbu karang Malaysia berbedabeda, bergantung pada lokasinya. Terumbu karang di Semenanjung Malaysia paling banyak dipengaruhi oleh aktivitas pembangunan. Jalur perkapalan yang padat melintasi bagian barat Semenanjung Malaysia, terus hingga ke Selat Malaka. Terumbu karang di daerah ini dapat terganggu oleh tumpahan minyak dan pengrusakan akibat jangkar kapal. Pertanian dan pembangunan di semenanjung ini menyebabkan peningkatan sedimentasi dan aliran unsur hara. Beberapa terumbu karang di wilayah barat mengalami kerusakan akibat peledakan populasi alga laut secara musiman. Karena penegakan hukum yang kuat dan kurangnya ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya perikanan laut, maka praktek penangkapan ikan yang merusak di Semenanjung Malaysia tidak meluas.
Terumbu karang di bagian timur Malaysia menjadi sasaran berbagai jenis ancaman. Berbeda dengan di Semenanjung Malaysia, penangkapan ikan dengan sianida dan bahan peledak telah meluas di sekitar Sabah, khususnya di sekitar Labuan. Penangkapan ikan dengan sianida dan bom telah merusak kondisi terumbu karang yang alami, seperti yang terjadi di pulau-pulau di luar Semporna. Pada daerah-daerah yang rusak
seperti pulau Boheydulang dan Bodgaya, terjadi penurunan
kelimpahan dan ukuran ikan. Di Sarawak, sedimentasi dari
sungai juga menjadi ancaman yang penting. Terumbu karang
di dekat Sungai Miri memiliki tutupan karang hidup sekitar
20-30% dan pertumbuhan alga laut dalam jumlah besar.

Informasi tentang tutupan karang di Semenanjung
Malaysia terbatas. Survei terumbu karang di sepanjang pantai
timur Semenanjung Malaysia menghasilkan data tutupan
karang hidup yang tinggi pada terumbu karang tepi, yaitu
antara 55 dan 70%. Tutupan karang hidup di pantai barat
Semenanjung Malaysia umumnya rendah, yaitu antara 25
dan 45%.

Survei terumbu karang lebih intensif dilakukan di bagian
timur Malaysia. Dari tahun 1996-1999, sebanyak 49 terumbu
karang di seluruh Sabah telah berhasil disurvei dengan persentase
tutupan karang hidup antara 15 dan 75%. Dari sekitar 70%
area yang disurvei, didapati persentase tutupan karang mati
(yang mengindikasikan kerusakan yang baru terjadi) sebesar
10-20% dari tutupan bentos.
Hanya 10% dari terumbu
karang, memiliki tutupan karang mati kurang dari 10%.

Terumbu karang di Pulau Sipadan dianggap memiliki kondisi
terbaik diantara semua terumbu karang yang ada di perairan
luar Sabah.Survei terhadap proses pemutihan karang selama
peristiwa El Nino tahun 1997-1998 mengindikasikan tingkat
pemutihan yang sedang. Hampir 30% tutupan karang di Pulau
Gaya dan Lahad Datu mengalami pemutihan.
Proyek TKTAT menemukan bahwa 85% terumbu karang
di Malaysia terancam oleh aktivitas manusia. Penangkapan
ikan yang merusak dan penangkapan ikan secara berlebihan
merupakan ancaman utama, masing-masing mempengaruhi
68% dan 56% terumbu karang yang ada. Pembangunan pesisir
dan sedimentasi dari daratan juga memberikan pengaruh sebesar
23% terhadap terumbu karang di Malaysia.
Malaysia memiliki beberapa KKL, termasuk The Turtle
Islands Heritage Park yang sejak dulu berada di perbatasan dan
dikelola bersama dengan Filipina. Kawasan-kawasan konservasi
laut ini bervariasi dalam hal efektivitas pengelolaannya.
Sebagian besar taman nasional di Malaysia dikabarkan memiliki
staf yang terbatas, masalah logistik, dan dana. Penegakan
peraturan dan monitoring status terumbu karang menjadi
tantangan untuk diwujudkan.

BAB 3. ANCAMAN TERHADAP TERUMBU KARANG DI ASIA TENGGARA

Terumbu karang di Asia Tenggara adalah yang paling terancam di dunia. Seperti halnya pada
semua terumbu karang di dunia, mereka menerima pengaruh dari badai dan fenomena
alam lainnya. Akan tetapi, peledakan populasi penduduk di wilayah Asia Tenggara telah
menempatkan terumbu karang pada tekanan yang belum pernah dialami sebelumnya. Stres yang
dialami dapat bersifat kronis. Sebagai contoh adalah pembuangan limbah secara terus menerus,
sedimentasi yang sering terjadi, serta penangkapan ikan berlebihan dalam kurun waktu panjang. Stres
dapat pula bersifat akut, contohnya pada kasus pengeboman ikan, atau kenaikan suhu air laut yang
tidak biasa dalam satu bulan. Dalam beberapa kasus, terumbu karang dapat beradaptasi terhadap
stres yang kronis, namun tekanan berkepanjangan akan menghambat pemulihan dari stres yang akut,
dan menurunkan tingkat keanekaragaman hayati.
Selama 20 tahun terakhir, pemutihan karang
akibat suhu air laut yang tidak normal telah menjadi ancaman yang dominan. Bab ini menelaah lima
ancaman yang tergabung di dalam model
Terumbu Karang yang Terancam (TKT), dan
membahas pola umum pemutihan karang di
Asia Tenggara.

PEMBANGUNAN DI WILAYAH PESISIR
Wilayah pesisir yang tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keselamatan terumbu karang akibat sedimentasi dan pencemaran perairan laut. Pengerukan, reklamasi, penambangan pasir, pembuangan limbah padat dan cair, dan konstruksi bangunan, semuanya dapat mengurangi pertumbuhan karang; bahkan menyebabkan pemutihan karang dalam kasus-kasus yang berat. Ancaman terhadap terumbu karang akibat pembangunan wilayah pesisir dianalisis berdasarkan jarak ke pusat pemukiman penduduk, luas area pusat pemukiman, tingkat pertumbuhan penduduk, dan jarak ke pangkalan udara, pertambangan, fasilitas pariwisata, dan pusat fasilitas selam. Hasil analisis menunjukkan 25% terumbu karang di kawasan ini terancam oleh pembangunan pesisir.

PENCEMARAN DARI LAUT
Aktivitas di laut yang mengancam terumbu karang antara lain pencemaran dari pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal, pembuangan sampah dari atas kapal, dan akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal. Analisis TKTAT terhadap ancaman akibat pencemaran dari laut, didasarkan pada lokasi jalur perkapalan utama dan infrastruktur pertambangan minyak. Hasil analisis menunjukkan 7% terumbu karang di kawasan ini terancam oleh pencemaran dari laut.

SEDIMENTASI DAN PENCEMARAN DARI DARAT
Penebangan hutan, perubahan tata guna lahan, dan praktek pertanian yang buruk, semuanya menyebabkan peningkatan sedimentasi dan masuknya unsur hara ke daerah tangkapan air. Sedimen dalam kolom air dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan karang, atau bahkan menyebabkan kematian karang. Kandungan unsur hara yang tinggi dari aliran sungai dapat merangsang pertumbuhan alga yang beracun. Keadaan ini mendorong pertumbuhan alga lain yang tidak saja memanfaatkan energi matahari tetapi juga menghambat kolonisasi larva karang dengan cara menumbuhi substrat yang merupakan tempat penempelan larva karang. Untuk mengestimasi faktor sedimentasi di wilayah terumbu karang, proyek TKTAT terlebih dahulu mengestimasi tingkat erosi dari daratan berdasarkan kemiringan lahan, tipe tutupan lahan, curah hujan, dan jenis tanah. Tingkat erosi relatif digabungkan dengan besarnya daerah tangkapan air, digunakan untuk mengestimasikan sedimen yang dilepaskan ke muara sungai. Dispersi sedimen dimodelkan menjadi fungsi matematis, dimana sedimen yang terkandung akan berkurang seiring bertambahnya jarak dari sumber. Sedimen dan pencemaran dari aktivitas di darat diperkirakan telah mengancam 21% terumbu karang di kawasan ini.

PENANGKAPAN IKAN SECARA BERLEBIHAN
Penangkapan ikan secara berlebihan memberikan dampak perubahan pada ukuran, tingkat kelimpahan, dan komposisi jenis ikan. Hal itu disebabkan ikan turut berperan di dalam mencapai keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem terumbu karang. Penangkapan besar-besaran akan menyebabkan terumbu karang menjadi rapuh terhadap gangguan dari alam maupun gangguan dari kegiatan manusia. Tanpa ikan-ikan dan hewan-hewan avertebrata laut, maka populasi karang akan digantikan oleh populasi alga yang mencegah penempelan dan pertumbuhan larva karang pada substrat. TKTAT membuat indikator yang mengevaluasi tekanan pada perikanan karang oleh masyarakat lokal dalam jarak 10 km di wilayah pesisir, dan mengevaluasi tekanan akibat penangkapan ikan secara berlebihan di luar 20 km dari garis pantai. Penangkapan berlebih yang tersebar luas di Asia Tenggara, diperhitungkan mengancam 64% terumbu karang di kawasan tersebut.

PENANGKAPAN IKAN DENGAN CARA YANG MERUSAK
Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan pengeboman ikan merupakan praktek yang umum dilakukan, yang memberikan dampak sangat negatif bagi terumbu karang. Penangkapan ikan dengan racun akan melepaskan racun sianida ke daerah terumbu karang, yang kemudian akan membunuh atau membius ikan-ikan. Karang yang terpapar sianida berulang kali akan mengalami pemutihan dan kematian. Pengeboman
ikan dengan dinamit atau dengan racikan
bom lainnya, akan dapat menghancurkan
struktur terumbu karang, dan membunuh
banyak sekali ikan yang ada di
sekelilingnya. Proyek TKTAT
mengevaluasi ancaman dari penangkapan
ikan menggunakan racun dan bom
dengan cara menggabungkan peta-peta
daerah penangkapan ikan di mana kedua
metode tersebut dipraktekkan, atau
berdasarkan data yang pernah tercatat.
Praktek-praktek ini telah mengancam
56% terumbu karang di kawasan Asia
Tenggara.

PEMUTIHAN KARANG
Perubahan iklim global juga menyebabkan
ancaman yang signifikan terhadap
terumbu karang di Asia Tenggara.
Peningkatan suhu permukaan laut telah
menyebabkan pemutihan karang yang
lebih parah dan lebih sering. Peristiwa
El Niño Southern Oscillation (ENSO)
tahun 1997-1998 telah memicu peristiwa
pemutihan karang yang terbesar
sepanjang sejarah. Diperkirakan 18%
terumbu karang kawasan Asia Tenggara
telah rusak atau hancur.

BAB 2. MENGESTIMASI ANCAMAN MANUSIA TERHADAP TERUMBU KARANG: INDEKS ANCAMAN T ERHADAP KARANG


Di seluruh Asia Tenggara kapasitas monitoring antara negara sangat bervariasi, yang
menyebabkan ketidaksetaraan informasi kondisi terumbu karang sehingga sering tidak
dapat diperbandingkan.
Model TKTAT bertujuan untuk membuat indikator-indikator
yang distandardisasi yang dapat meningkatkan kesadaran mengenai ancaman terhadap terumbu
karang, mengidentifikasi area yang paling terancam, serta menekankan hubungan antara aktivitas
manusia dan kondisi terumbu karang.

PRINSIP-PRINSIP
Model menghasilkan indikator tekanan manusia terhadap
terumbu karang yang dipetakan berdasarkan lima kategori:
pembangunan pesisir, penangkapan berlebih, penangkapan
yang merusak, pencemaran dari laut, serta sedimentasi dan
pencemaran dari darat. Pendekatan pembentukan model
melibatkan identifikasi sumber-sumber tekanan yang kemudian
dipetakan untuk setiap kategori ancaman. Peta yang sederhana
dapat terbentuk dari sumber tekanan yang tunggal, contohnya
populasi penduduk atau infrastruktur (kota, pelabuhan, dan
pengeboran minyak) hingga peta yang memiliki banyak
penampalan (tumpang tindih) dan rumit. Sebagai contoh
adalah peta yang menggambarkan sumber tekanan-sumber
tekanan yang berasal dari sungai. Bila sumber-sumber tekanan
ini sudah diseleksi, ketentuan model dikembangkan untuk
diterjemahkan ke dalam tingkat ancaman. Pedoman ini
melibatkan pengembangan ketentuan berdasar jarak dimana
tingkat ancaman menurun seiring bertambahnya jarak dari lokasi
pemicu tekanan. Tiap ancaman dari lima kategori dibangun
dengan mempertimbangkan masukan dari para ahli di kawasan
Asia Tenggara ini dan kemudian dibandingkan dengan dampak
terhadap terumbu karang yang teramati, ataupun dengan citra satelit. Proses ini berlaku sama untuk kelima kategori ancaman,
meski terdapat beberapa variasi. (Gambar 1 memperlihatkan
suatu garis besar kategori ancaman dan pemicu tekanan. (Lihat
www.wri.org/wri/reefsatrisk untuk metodologi model yang
lebih rinci).

Tekanan manusia terhadap terumbu karang dipengaruhi
oleh dua hal, yaitu bentang alam dan cara-cara pengelolaan.
Keduanya dimasukkan ke dalam model TKTAT. Bentang alam
(kedalaman, kelandaian pantai, daerah tangkapan air, dan
kisaran pasang surut yang mempengaruhi laju aliran air)
dipadukan ke dalam model untuk mengetahui kerentanan
terumbu karang terhadap pencemaran dan sedimentasi. Estimasi
ancaman dari pembangunan pesisir, pencemaran dari laut, serta
pencemaran dari darat dan sedimentasi, mempertimbangkan
pula kerentanan alami lokasi yang dikaji. Begitu pula dengan perkiraan ancaman penangkapan berlebih, penangkapan yang
merusak dan pembangunan pesisir, juga mempertimbangkan
efektivitas pengelolaan yang mengurangi ancaman. Perkiraan
ancaman dari kelima indikator ancaman yang telah disesuaikan
kemudian dikombinasikan untuk menciptakan peta gabungan
ancaman di wilayah—Indeks Terumbu Karang yang Terancam
(TKT).

Indeks ini dirancang untuk menandai area-area yang tidak memiliki pengelolaan yang baik, di mana kemungkinan kerusakan terumbu karang terjadi atau kemungkinan terjadi kerusakan di masa mendatang akibat aktivitas manusia yang terus berlangsung. Indeks yang dikombinasikan, menyediakan indikator tekanan manusia terhadap terumbu karang yang menjadi pedoman kondisi terumbu karang di kawasan Asia Tenggara

KETERBATASAN
Secara alami, prediksi dari model ini tidaklah sempurna. Model
TKTAT merupakan penyederhanaan aktivitas manusia dan
proses alam yang kompleks. Indikator ancaman mengukur
ancaman yang ada saat ini maupun yang berpotensi, yang
berhubungan dengan aktivitas manusia, dan bukan
menggambarkan kondisi terumbu karang sebenarnya. Terumbu
karang yang dikategorikan memiliki ancaman rendah tidak
selalu berarti dalam kondisi sehat. Kenyataannya, beberapa
ahli menyatakan bahwa semua terumbu karang di kawasan ini
telah terpengaruh oleh kegiatan manusia.
Tak dapat dielakkan,
model yang ada dapat memberikan ukuran ancaman lebih
rendah di beberapa area, dan sebaliknya lebih tinggi di area
lainnya. Model yang ada tidak memasukkan ancaman yang
berasal dari penangkapan berlebih untuk tujuan komersial
(termasuk penggunaan pukat harimau) serta aliran sedimen di
area dengan tangkapan air terbatas. Untuk itu, ukuran ancaman
yang dihasilkan dapat saja lebih rendah dari yang sebenarnya.
Karena faktor fisik dan pengelolaan penurunan tekanan tidak
teridentifikasi dalam model, maka terumbu karang yang alami
masuk dalam kategori terancam. Sebagai contoh, semua pusatpusat pariwisata atau penginapan dengan intensitas tekanan
yang berbeda, diberlakukan sama dalam model yang dibuat.
Gambaran mengenai kesehatan terumbu karang di Asia Tenggara luar biasa dinamis. Peta yang ditampilkan dalam
TKTAT hanya berupa gambar statis dari tekanan terhadap
terumbu karang. Kondisi terumbu karang secara individual
dapat berbeda dari yang tercantum dalam peta.

BAB 1. PENDAHULUAN

Karang ditemukan mulai dari perairan es di Artik dan
Antartika, hingga ke perairan tropis yang jernih. Namun,
terumbu karang dengan dinding megahnya dan rangka batu
kapur yang sangat besar, hanya ditemukan di sebagian kecil
perairan sekitar khatulistiwa. Dalam jalur tropis ini, faktor biologi,
kimiawi dan iklim mencapai keseimbangan yang dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup karang pembentuk terumbu.
Karang pembentuk terumbu tumbuh dengan subur dalam
keseimbangan ini, menciptakan suatu ekosistem yang paling
produktif dan beragam di dunia. Asia Tenggara merupakan
jantung keanekaragaman yang luar biasa ini, dengan memiliki
lebih dari 77% dari sekitar 800 jenis karang pembentuk
terumbu yang telah dideskripsikan oleh para peneliti.
Manusia telah hidup berdampingan dengan ekosistem
terumbu karang di Asia Tenggara selama ribuan tahun. Dengan
lebih dari 350 juta orang yang tinggal dalam wilayah 0 - 50 km
dari pantai,terumbu karang menjadi penting tidak hanya
dalam budaya masyarakat lokal, tetapi juga penting sekali
untuk kesehatan ekonomi negara-negara tersebut. Perikanan
karang khususnya, merupakan sumber yang vital untuk
makanan dan pekerjaan. Perikanan yang ditujukan untuk
perdagangan ikan konsumsi hidup, perdagangan ikan hias, dan
nafkah hidup masyarakat lokal menghasilkan milyaran dolar AS
setiap tahunnya. Total keuntungan bersih perikanan karang per
tahun di seluruh Asia Tenggara diperkirakan 2,4 milyar dolar
AS per tahun.
Sebagai tambahan di bidang perikanan, terumbu karang
memberikan banyak nilai jasa lainnya yang luar biasa.
Keindahannya menarik jutaan wisatawan dari seluruh dunia
setiap tahunnya. Karang sendiri mempunyai nilai yang belum
dapat diungkapkan sebagai bahan biokimia untuk farmasi dan
produk-produk lainnya. Terumbu karang juga mendukung
pertumbuhan mangrove dan lamun, menyediakan habitat
tempat berlindung yang sangat penting untuk keragaman jenis
biota laut dan mencegah terjadinya erosi pantai. Terumbu
karang di Selat Malaka saja mempunyai nilai ekonomi sebesar
563 juta dolar AS dari pariwisata, perlindungan garis pantai,
sumberdaya perikanan, dan potensi penelitiannya.
Meskipun nilainya sangat tinggi, terumbu karang di Asia
Tenggara dan di seluruh permukaan bumi menghadapi ancaman
dari aktivitas manusia dengan tingkat yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Meledaknya populasi penduduk 50 tahun terakhir
ini mendorong munculnya tekanan-tekanan dan peningkatan
kebutuhan yang sangat tinggi akan sumberdaya yang berasal dari

APAKAH TERUMBU KARANG ITU?
Sejak beberapa abad yang lalu dan bahkan sampai sekarang, karang dianggap batu atau tumbuhan walaupun sesungguhnya mereka adalah
hewan. Dalam bentuk yang paling sederhana, karang hanya bisa terdiri dari sebuah polip yang mempunyai bentuk seperti tabung dengan
mulut di bagian atas yang dikelilingi oleh tentakel. Pada beberapa jenis karang, individu polip ini mempunyai bentuk banyak, kembar identik
yang tersusun rapat membentuk formasi yang disebut koloni.
Walaupun semua spesies karang dapat menggunakan sengatan tentakel untuk menangkap mangsanya, kebanyakan proporsi terbesar
makanan karang tropis berasal dari simbiosis yang unik. Di dalam jaringan karang, hidup ribuan alga mikroskopik yang disebut zooxanthellae,
yang menghasilkan energi langsung dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Karang dapat memperoleh banyak energi dan kebutuhan
oksigen langsung dari zooxanthellae. Sebaliknya, alga memperoleh tempat berlindung dari pemangsa dan memakai karbon dioksida yang
dihasilkan karang dari proses metabolismenya. Asosiasi yang erat ini sangat efisien, sehingga karang dapat bertahan hidup bahkan di
perairan yang miskin zat hara. Keberhasilan hubungan ini dapat dilihat dari besarnya keragaman dan usia karang yang sudah sangat tua,
yang berevolusi pertama kali lebih dari 200 juta tahun yang lalu.
Banyak karang mempunyai beberapa bentuk rangka untuk menyokong badan mereka yang sederhana. Karang lunak dan karang kipas
mempunyai rangka yang terbuat dari protein. Namun, karang pembentuk terumbu mempunyai kerangka dari kalsium karbonat atau batu
kapur. Karang-karang ini kebanyakan berasal dari kelompok scleractinia dan kadang dikenal sebagai hermatipik atau pembentuk terumbu.
Kini, hampir 800 jenis karang yang tergolong kelompok scleractinia telah dideskripsikan. Beberapa terumbu karang terdiri dari kumpulan
kecil karang-karang dan jenis-jenis biota lain yang berasosiasi dengannya, sedangkan yang lain dapat berupa struktur raksasa dengan lebar
berkilo-kilo meter.
Walaupun karang dapat mendominasi zona terumbu karang tertentu, lamun dan organisme lainnya juga merupakan komponen yang
penting dalam struktur terumbu karang. Gangguan badai, penambahan unsur hara, dan peningkatan sedimentasi dapat menyebabkan zona
dominasi karang yang alami berubah menjadi alga. Jika alga mengganti bekas zona karang, hal ini merupakan tanda bahwa terumbu karang
tersebut tidak sehat. Terumbu karang yang sehat merupakan tempat yang paling beragam dari semua ekosistem laut yang telah dikenal,
dengan susunan bentuk kehidupan yang lebih besar dibandingkan dengan ekosistem lainnya di bumi.

darat maupun laut. Tekanan-tekanan ini mengancam terumbu
karang, dan akan berdampak nyata terhadap perekonomian bila
terumbu karang tersebut hilang.
Ancaman yang paling umum terhadap terumbu karang
di Asia Tenggara adalah eksploitasi berlebihan. Pertumbuhan
penduduk yang cepat telah meningkatkan tekanan penangkapan
dengan pesat, di seluruh wilayah. Karena umumnya para
nelayan tidak mempunyai mata pencaharian lain, mereka tidak
tergerak untuk meninggalkan industri ini atau mengurangi
tekanan penangkapan. Bahkan, keuntungan besar yang
diperoleh dari perdagangan ikan konsumsi hidup dan ikan hias
telah menyebabkan penangkapan berlebih oleh kapal lokal dan
asing dan memicu terjadinya teknik penangkapan ikan yang
merusak. Praktek pengeboman dan penggunaan racun, tidak
hanya merusak sumberdaya masa depan perikanan, tetapi hal
ini juga merusak seluruh ekosistem. Bahkan, tanpa adanya
metode penangkapan yang merusak ini, tingkat penangkapan
di banyak area sudah berlebihan. Jika penangkapan di Asia
Tenggara tidak dikurangi menuju tingkat yang lebih lestari,
baik terumbu karang dan persediaan makanan akan menjadi
rawan.
Tingkat pembangunan dan perubahan tata guna lahan yang
tinggi dalam 20 tahun ini juga merupakan ancaman utama bagi
terumbu karang di kawasan ini. Penebangan besar-besaran dan
pembuatan jalan, lapangan terbang, terowongan, pelabuhan,
dan fasilitas pariwisata, telah meningkatkan sedimen dan
masuknya unsur hara ke daerah pesisir. Meningkatnya sedimen
akan mematikan karang, dan tambahan unsur hara dapat menyebabkan karang ditumbuhi alga. Tantangan utama di
kawasan ini dalam beberapa tahun ke depan adalah membatasi
perkembangan pembangunan di area yang rawan secara ekologi,
sebelum terjadinya kerusakan yang lebih parah.
Salah satu ancaman yang paling sedikit dipahami adalah
pemutihan karang, yang merupakan respon terhadap tekanan
yang berhubungan dengan peningkatan suhu per mukaan laut
dan perubahan iklim global. Dengan beberapa pengukuran,
El Niño Southern Oscillation (ENSO) tahun 1997-1998
merupakan yang paling kuat yang pernah tercatat, yang
memicu pemutihan karang besar-besaran di seluruh Samudra
Pasifik dan Hindia.
Kerugian di dunia akibat peristiwa ini
diperkirakan antara 700 juta dolar AS hingga 8 milyar dolar
AS dalam kurun waktu 20 tahun.
Secara kumulatif, ancaman-ancaman dari eskploitasi
berlebihan, perubahan tata guna lahan, pencemaran, dan
pembangunan pesisir, bersama dengan efek perubahan iklim
global, memberi gambaran ketidakpastian masa depan terumbu
karang di Asia Tenggara. Walaupun sudah diketahui secara luas
bahwa terumbu karang sudah sangat terancam, informasi yang
berkenaan dengan ancaman-ancaman tertentu di area yang
spesifik, sangatlah terbatas. Hanya sedikit terumbu karang yang
sudah dipelajari, dan lebih sedikit lagi yang telah dimonitor
secara rutin dengan metode yang konsisten.Ditambah lagi
data-data ini jarang tergabung di pusat penyimpanan dimana
berkasnya dapat diakses secara luas.
Minimnya informasi menghambat efektivitas pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan sumberdaya pesisir. Proyek
Terumbu Karang yang Terancam di Asia Tenggara (TKTAT)
dirancang untuk mengatasi kekurangan informasi tersebut
melalui pengumpulan data dan peningkatan sejumlah upaya.
Pemahaman terhadap dua hal, yaitu aktivitas manusia yang
berdampak negatif serta terumbu karang mana yang akan
terancam oleh aktivitas tersebut, akan menjadi kunci dalam
upaya perencanaan dan konservasi. Tujuan proyek TKTAT,
adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai ancaman
terhadap terumbu karang dan menyediakan informasi yang
spesifik, serta perangkat pengelolaan pesisir yang lebih efektif
bagi para pengelola di Asia Tenggara.
MENGENAI PROYEK
Proyek TKTAT merupakan kelanjutan dari analisis Terumbu
Karang yang Terancam di Dunia yang telah selesai tahun 1998.
Analisis global menunjukkan Asia Tenggara merupakan wilayah
yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati tertinggi, sekaligus
tingkat ancaman terumbu karang terbesar. TKTAT dimulai
pada tahun 1999 dengan tujuan memilah data awal dan model
serta menyediakan suatu perangkat untuk menganalisis dampak
aktivitas manusia terhadap terumbu karang. Analisis baru ini
16 kali lebih rinci dibandingkan dengan studi global; serta
melakukan inovasi, seperti mempertimbangkan kerentanan
alam, efektivitas pengelolaan di daerah perlindungan, dan data
ekonomi. TKTAT diimplementasikan bekerjasama dengan
lebih dari 20 lembaga di kawasan Asia Tenggara.
Kerjasama selama dua tahun ini telah menghasilkan
kumpulan dan gabungan informasi yang lebih banyak daripada
yang dapat ditampilkan di laporan ini, yang merupakan
rangkuman proyek. Informasi selanjutnya dapat diperoleh
di www.wri.org/wri/reefsatrisk. Situs ini berisi informasi
tentang terumbu karang tertentu, pariwisata, pengelolaan,
keanekaragaman hayati, monitoring, dan lain-lain. Semua
data juga dapat diperoleh dari situs tersebut.

INTISARI

SUMBANGAN BIOLOGI

Asia Tenggara memiliki sekitar 100.000 km2
terumbu karang,
yang mencakup hampir 34% terumbu karang dunia. Dari sekitar
800 jenis karang pembentuk terumbu di dunia, lebih dari 600
jenis ditemukan di Asia Tenggara, yang menjadikan terumbu
karang di kawasan ini memiliki tingkat keanekaragaman hayati
laut tertinggi di dunia. Asia Tenggara juga merupakan pusat
keanekaragaman ikan karang, moluska dan krustasea. Wilayah
ini juga memiliki 51 dari 70 jenis mangrove di dunia dan 23
dari 50 jenis lamun.

NILAI EKONOMI

Nilai ekonomi yang berhubungan dengan terumbu karang di
Asia Tenggara sangatlah penting. Nilai perikanan karang yang
berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara sendiri adalah 2,4
milyar dolar AS per tahun. Sebagai tambahan, terumbu karang
sangatlah penting untuk persediaan makanan, tenaga kerja,
pariwisata, penelitian farmasi, dan perlindungan pantai.
Terumbu karang Indonesia dan Filipina memberi keuntungan
ekonomi setiap tahunnya masing-masing sekitar 1,6 milyar
dolar AS dan 1,1 milyar dolar AS per tahun.

ANCAMAN T ERHADAP T ERUMBU KARANG

Ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya laut telah
menyebabkan eksploitasi besar-besaran dan kerusakan terumbu
karang, terutama yang dekat dengan pusat pemukiman
penduduk. Ancaman utama terumbu karang ialah penangkapan
ikan berlebihan, praktek penangkapan ikan yang merusak,
sedimentasi serta pencemaran yang berasal dari daratan.
Aktivitas manusia saat ini diperkirakan mengancam 88%
terumbu karang Asia Tenggara, mengancam nilai biologi dan
ekonomi yang amat penting bagi masyarakat. Sekitar 50% dari
terumbu karang yang terancam tersebut, berada pada tingkat
keterancaman yang tinggi atau sangat tinggi. Hanya 12% di
antaranya berada pada tingkat ancaman yang rendah.
Proyek Terumbu Karang yang Terancam memperkirakan
sekitar 64% terumbu karang di kawasan Asia Tenggara
terancam oleh penangkapan ikan secara berlebihan, dan 56%
terancam oleh teknik penangkapan ikan yang merusak.
Pengerukan, penimbunan, penambangan pasir dan karang,
pendirian bangunan di pesisir, pembuangan limbah serta
aktivitas lainnya yang berhubungan dengan pembangunan
pesisir mengancam sekitar 25% terumbu karang di dalam
kawasan tersebut. Sedangkan sedimen dan pencemaran yang
berasal dari penebangan hutan dan aktivitas pertanian,
mengancam sekitar 20%.
Lebih dari 90% terumbu karang di Kamboja, Singapura,
Taiwan, Filipina, Vietnam, Cina, dan Kepulauan Spratly, serta
lebih dari 85% terumbu karang Malaysia dan Indonesia, dalam
keadaan terancam. Indonesia dan Filipina total memiliki 77%
dari seluruh terumbu karang di kawasan Asia Tenggara, dengan
sekitar 80% diantaranya terancam.
Penebangan hutan, penangkapan ikan yang secara merusak,
penangkapan berlebihan, dan aktivitas lainnya yang merusak
terumbu karang, dalam waktu singkat dapat saja memberi
keuntungan secara individual. Namun, kerugian ekonomi bagi
masyarakat dengan hancurnya pelindung pesisir, pariwisata
dan daya dukung perikanan biasanya lebih besar daripada
keuntungan yang didapat dalam waktu singkat. Selama lebih
dari periode 20 tahun, tingkat pengeboman ikan, penangkapan
ikan berlebih dan sedimentasi saat ini, dapat menyebabkan
kerugian bagi Indonesia dan Filipina masing-masing lebih dari
2,6 milyar dolar AS dan 2,5 milyar dolar AS.
Perubahan iklim global juga merupakan ancaman yang
besar pengaruhnya terhadap terumbu karang di Asia Tenggara.
Peningkatan suhu permukaan laut telah mengakibatkan lebih
seringnya terjadi pemutihan karang (coral bleaching) dengan
tingkat kerusakan lebih besar. Peristiwa El Niño Southern
Oscillation (ENSO) 1997-1998 telah memicu pemutihan
karang yang terluas yang pernah tercatat di seluruh dunia.
Diperkirakan 18 % terumbu karang di kawasan Asia Tenggara
telah rusak atau hancur.
PENGE LOLAAN
Pengelolaan yang efektif merupakan kunci untuk menjaga
sumberdaya pesisir, namun di kawasan ini tidak menunjukkan
efektifitas yang cukup. Sekitar 646 Kawasan Konservasi Laut
(KKL atau marine protected area - MPA) mencakup 8%
wilayah terumbu karang yang ada di Asia Tenggara. Dari 332
KKL yang dapat ditentukan efektifitas pengelolaannya, hanya
14% yang tergolong efektif, 48% setengah efektif, dan 38%
kurang.

INFORMASI YANG MINIM

Meskipun telah diakui secara luas bahwa terumbu karang
sudah sangat terancam, informasi mengenai status dan sumber
ancaman pada area terumbu karang yang tertentu, sangatlah
terbatas. Minimnya informasi ini menghambat pengambilan
keputusan yang efektif menyangkut sumberdaya pesisir.
Proyek Terumbu Karang yang Terancam dikembangkan untuk
mengatasi kekurangan ini dengan membuat indikator yang
distandardisasi untuk meningkatkan kesadaran mengenai
ancaman terhadap terumbu karang, serta menyoroti hubungan
antara aktivitas manusia dan kondisi terumbu karang.

Selasa, 08 November 2011

Saat Bingung Memilih Pasangan

Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Hal itu dikenal dalam Islam yang namanya ‘kufu’ ( layak dan serasi ), dan seorang wali nikah berhak memilihkan jodoh untuk putrinya seseorang yang sekufu, meski makna kufu paling umum dikalangan para ulama adalah seagama.

Namun makna-makna yang lain seperti kecocokan, juga merupakan makna yang tidak bisa dinafikan, dengan demikian PROSES MEMILIH ITU TERJADI PADA PIHAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN. Disisi lain bahwa memilih pasangan hidup dengan mempertimbangkan berbagai sisinya, asalkan pada pertimbangan-pertimbangan yang wajar serta Islami, merupakan keniscayaan hidup dan representasi kebebasan dari Allah yang Dia karuniakan kepada setiap manusia, termasuk dalam memilih suami atau istri. Aisyah Ra berkata, “Pernikahan hakikatnya adalah penghambaan, maka hendaknya dia melihat dimanakah kehormatannya akan diletakkan”

Rasulullah pun bersabda, “Barang siapa yang menjodohkan kehormatannya dengan orang yang fasik maka dia telah memutus rahimnya” (HR Ibnu Hibban). Nabi juga pernah memberikan pertimbangan kepada seorang sahabiyah yang datang kepadanya seraya minta pertimbangan atas dua orang yang akan melamarnya, lalu Nabi menjawab, “Adapun Muawiyah bin Abi sufyan dia sangat ringan tangan (alias gampang memukul), adapun yang lainnya adalah orang yang fakir tidak memiliki harta yang banyak.” Lalu Nabi menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah.

Dan untuk memantapkan pilihan, terutama dari berbagai alternatif sebaiknya melakukan shalat istikhorah baik di tengah malam maupun di awalnya, dan lakukan secara berkali-kali. Jika telah dilakukan berkali-kali maka KEMANTAPAN YANG ADA ITULAH YANG INSYA ALLAH MERUPAKAN PETUNJUK-NYA, DAN ITULAH YANG LEBIH DIIKUTI. Tetapi perlu diingat, bahwa informasi yang dominan pada diri seseorang sering yang lebih berpengaruh terhadap istikhorah, oleh karena itu perlu dilakukan berkali-kali. Dan untuk membedakan apakah itu keputusan yang dominan adalah selera semata atau dominasi istikharah agak sulit, kecuali dengan berkali-kali, sekalipun salah satu tanda bahwa itu adalah petunjuk dari Allah adalah dimudahkannya urusan tersebut, tetapi hal tersebut bukan satu-satunya alamat yang mutlak.

Apakah Dia Selingkuh? Tips Mengetahui Kalau Sang Pacar Selingkuh


SII, yups Selingkuh Itu Indah? Karena faktor indah itulah, maka banyak dari kita yang ingin merasakan bagaimana sih rasanya selingkuh. Semakin kita bisa menutupi perselingkuhan, maka semakin indah dan tentunya penuh tantangan (dan mungkin kebanggaan tersendiri, he..he..) karena mampu “membohongi dan membodohi” pasangannya. Bagi korban perselingkuhan, mungkin akan menjadi sebuah catatan tersendiri, bahwa selingkuh itu “sederhana” namun mampu menghancurkan semua mimpi dan harapan yang sekian lama telah terjalin. Lalu bagaimana cara kita mengetahui, Apakah dia selingkuh?, silahkan anda jawab beberapa pertanyaan di bawah ini : 1. Apakah dia sekarang jarang SMS atau nelepon? 2. Apakah dia mengatakan dimana dia saat ini, saat anda menanyakannya? 3. Apakah dia terkesan menghindar dari Anda, meski untuk sebuah pertemuan biasa? 4. Apakah orang lain (teman Anda misalnya) merasakan perubahan dari sikap dia? 5. Apakah orang lain pernah melihat dia jalan mesra dengan cewe/cowo lain? 6. Apakah dia seperti orang kebingungan saat sedang jalan bareng dengan Anda? 7. Saat Anda meneleponnya di waktu normal (misal malam hari jam 8 malam), apakah dia berada di rumah? 8. Apakah dia masih peduli dengan pakaian yang anda kenakan? Jika dari beberapa pertanyaan diatas, Anda menjawab “YA” pada lebih 4 pertanyaan, maka bisa dipastikan bahwa dia memang telah membohongi Anda (Selingkuh, red). Jika Anda merasa bahwa dia selingkuh : * Tetap tenang, dan tentunya jangan terlalu agresif dan emosi * Jangan membalasnya dengan sebuah perselingkuhan yang bertujuan untuk membuat dia cemburu * Jangan pernah berpikir ini adalah sebuah persaingan antara Anda dan orang lain (yang jadi selingkuhan pacar Anda). Camkan, bahwa anda bukanlah seorang pecundang meski menjadi korban perselingkuhan. * Bicarakan baik-baik, apa keinginan Anda? Apakah anda ingin bertahan atau mengakhiri hubungan ini.

Minggu, 06 November 2011

arti cinta

Adakah secercah harapan yang kau titipkan untukku

Adakah sekeping cinta hati yang bisa aku singgahi

Adakah segenggam mimpi yang bisa kau simpan untukku..

Agar kepingan ini bisa bersatu kembali.

Setelah hancur berkeping-keping..

Cinta…

Hidup terasa hampa tanpamu..

Raga ini terasa hancur

Bagai puing-puing bangunan

Yang berserakan tanpa sentuhan kasihmu..

Cinta…

Setiap orang selalu memanggil manamu

Setiap orang selalu membutuhkanmu

Setiap orang berusaha menggapaimu

Cinta….

Mengapa ada saja yang selalu mengganggumu

Mengapa ada saja yang selalu mempermainkanmu

Merayumu, membuaimu..

Kemudian mencampakkanmu..

Cinta…

Engkau terlalu indah untuk disakiti

Engkau terlalu berharga untuk dipermainkan

Engkau terlalu sempurna untuk dicampakkan.

Cinta…

Jadilah engkau bak mutiara dilautan

Yang selalu bersinar

Memancarkan cahayanya yang berkilauan

Walau engkau berada dalam lumpur yang paling dalam..

Cinta….

Sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling….(saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll).

Cinta……

Tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut…

cinta…..

Tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri.

Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih

dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.

Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai.

Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja.

Cinta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya

kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri.

Batas cinta dan benci juga amat tipis

tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.

Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya

karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain).

Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan,

haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya,

tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak.

Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.

Cinta….

Sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci

yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat,

Pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebih baik daripada sebelum ia mengenal cinta itu.

Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita

yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu.

cinta dibutuhkan PENGERTIAN!

Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya.

Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan.

Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya.

Cinta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana.

Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).

Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta.

Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan.

Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa,

namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.

Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya

hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih.

Kita juga tau apa maknanya cinta itu.

Cinta pasti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama.

Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri.

Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).

Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi.

CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun.

Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa!

Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.

Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun.

Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini.

Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup.

Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!

Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia.

Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan.

Cinta adalah perasaan yang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras.

Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama dengan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…